Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas, jika pada waktu yang sama antara A dan B tidak dapat terjadi secara bersama-sama. Perhatikan contoh berikut.
- Pukul 07.00 turun hujan atau tidak turun hujan. Turun hujan atau tidak turun hujan tidak dapat terjadi bersamaan.
- Seorang anak mengambil sebuah alat dari kotak handtools. Terambilnya obeng min atau obeng plus tidak dapat terjadi bersamaan.
- Dalam pengundian sebuah dadu sekali, mata dadu yang muncul adalah angka 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Tidak mungkin terjadi bersamaan.
Kejadian saling lepas biasanya dihubungkan dengan kata hubung "atau". Peluang kejadian saling lepas dapat dihitung dengan:
P(A∪B) = P(A) + P(B)
P(A∪B) adalah Peluang Kejadian A atau B
P(A) adalah Peluang Kejadian A
P(B) adalah Peluang Kejadian B
Contoh 1.
Sebuah dadu dilempar undi sekali. Berapa peluang munculnya mata dadu yang bernomor 2 atau 3?
Jawab.
Contoh 2.
Jawab.
Contoh 3.
Dalam sebuah kantong plastik terdapat 5 buah tomat, 7 buah apel, dan 3 buah jeruk. Siswa Tata Boga mengambil 1 buah secara acak. Berapa peluang terambilnya jeruk atau tomat?
Jawab.
Contoh 4.
Dua buah dadu dilempar undi sekali. Berapa peluang munculnya mata dadu berjumlah 7 atau 10?
Jawab.
Latihan.
- Berapa peluang terambilnya kartu As atau King apabila satu kartu diambil secara acak dari satu set kartu Remi?
- Dalam tool box terdapat hand tool berikut: 3 obeng min, 3 obeng plus, dan 2 tang. Jika diambil 1 alat secara random, berapa peluang terambilnya obeng plus atau tang?
- Dalam sebuah kantong plastik terdapat 7 buah tomat, 8 buah apel, dan 5 buah jeruk. Siswa Tata Boga mengambil 1 buah secara random. Berapa peluang terambilnya tomat atau apel?
- Dua buah dadu dilempar undi sekali. Berapa peluang munculnya mata dadu berjumlah 6 atau 8?
Jika ada yang kurang dimengerti, silahkan tanyakan kepada guru. Setelah mengerjakan Latihan, silahkan mengisi respons di sini.